Saturday, May 19, 2018

Bocah Korban Tewas Kebakaran di Kemang Berkebutuhan Khusus


Jakarta - Sebuah rumah makan Padang di Duren Tiga, Jakarta Selatan, terbakar. Satu orang anak tewas dalam kejadian ini. Bocah bernama Wahyu Darmawan (12) tersebut ternyata anak berkebutuhan khusus.

Cerita tersebut disampaikan ayah Wahyu, Haryono (56), saat ditemui Sumberberitabaru1, Sabtu (19/5/2018). Dia kini menumpang di kontrakan milik Hj Titin yang digratiskan satu bulan untuk dirinya dan anak-anaknya tingal. 

"Kami sudah nggak punya apa-apa. Ini keluar cuma dengan pakaian di badan. Ingatan saya masih ke Wahyu. Soalnya dia anak yang tidak berdosa, nggak tahu apa-apa," kata Haryono.

Baca juga:

Haryono menceritakan, dirinya tinggal di rumah yang dia kontrak sebagai tempat tinggal dan rumah makan Padang tersebut bersama 7 orang anaknya. Wahyu menurutnya berkebutuhan khusus, yakni tuna wicara.


Menurut Haryono, saat kejadian dirinya bersama 3 orang anaknya sedang tiduran di lantai bawah. Sedangkan 4 anaknya yang lain termasuk Wahyu tidur di lantai atas saat api muncul.

Kebakaran rumah makan di Duren Tiga, JakselKebakaran rumah makan di Duren Tiga, Jaksel Foto: Carlo Venansius Homba/detikcom

Haryono membantah api berasal dari kompor gas di dapurnya. Menurut dia, api saat itu ada di tangga, dia tidak tahu sumber api dari mana. Dia sempat mencoba memadamkan api, namun keburu membesar. 

Singkat cerita, Haryono dan keenam anaknya berhasil menyelamatkan diri sementara Wahyu terjebak di kobaran api.

"Dia larinya ke arah api karena dia tahunya tangga buat turun di situ," ujarnya. Anak-anaknya yang lain sempat mencoba menarik Wahyu sebelum lompat dari jendela, namun Wahyu panik dan terlepas berlari ke arah tangga.


Wahyu menurut Haryono kemudian bisa dievakuasi setelah petugas Dinas Pemadam Kebakaran datang ke lokasi. Jenazah Wahyu lalu dibawa ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan.

Jenazah WahyuJenazah Wahyu Foto: Carlo Venansius Homba/detikcom

"Tadi dia dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati, dia diautopsi di sana. Terus disalatkan di Mushala Ar-Rahman. Sudah dimakamkan tadi habis asar di TPU Duren Tiga," ucapnya sendu.

Ditambahkan Haryono, dirinya saat ini belum tahu bagaimana menyambung hidup dengan anak-anaknya. Dia masih terpukul dengan kepergian buah hatinya, Wahyu.

"Karena Wahyu itu nggak bisa bicara, jadi dia nggak sekolah. Dalam dua tahun ini memang kondisi keuangan saya nggak mungkin buat sekolahin dia. Jadi dari 7 orang kakak-beradik itu, dia yang paling dekat dengan saya," ucapnya.

Sebelumnya Ketua RT 02 RW 05 Duren Tiga Toni menyesalkan adanya pemasangan beton rekayasa lalin di wilayah Jalan Mampang Prapatan. Dia menyebut, ambulans yang menangani kebakaran jadi terhambat datang ke lokasi.

Toni mengatakan petugas Pemadam Kebakaran seharusnya bisa lebih cepat datang, namun terhalang oleh rekayasa di Jalan Mampang Prapatan oleh Dishub DKI Jakarta.

"Terhambat karena ada penutupan dari Dishub sejak semalam. Ada korban satu orang tidak terselamatkan, jadi kita menuntut Dishub untuk bertanggung jawab atas hal ini," ujarnya.

No comments:

Post a Comment

@Way2themes

Follow Me